Bener deh ini minggu berat.
Meskipun banyak libur, tapi ada something yang bakalan bikin libur ini ga tenang.
- Pertama, budhe ga dirumah lagi. It means, setiap hari saya harus kerja rodi dirumah, hwaa. Yang ini ga terlalu penting buat dipermasalahin.
- Kedua, tiba-tiba aja ibu yang sekarang ga pernah protes gara-gara aku pulang malam, eh semalem protes lagi. Terancam ini.. >.<
- Ketiga, ini yang paling bikin kepikiran. Bagaimana rasanya, ketika seseorang yang pernah berarti di masa lalu, datang lagi dengan cara yang aneh.
Masih bener-bener inget, bagaimana kami dulu. Masih ingat semangatnya yang setinggi langit. Masih ingat bagaimana dia pergi tiba-tiba, ga ada kabar, hilang. Masih ingat wisuda itu, terakhir kalinya dia tersenyum.
Setahun berlalu.
Aku tanpa dia, dengan hidup yang baru. Berusaha lupa, menyibukkan diri, meskipun masih senyum-senyum sendiri waktu lewat tempat-tempat kenangan.
Malem itu, hp bunyi.
Nomor ga dikenal.
Dan saya, bener-bener bengong, melongo, waktu baca ada satu nama yang dicantumkan disitu.
Dia.
Dan bukan pesan seperti itu yang saya harapkan dari dia.
Dia ada masalah, dia sedang kesulitan, dan dia minta bantuan saya.
How do you feel, ketika melihat orang yang pernah kamu kasihi sedang kesusahan?
Fine, tanpa mikir apa-apa aku bilang 'oke'.
Kita ketemu sebentar, ga ada yang berubah dari dia. Masih sama seperti setahun yang lalu, terakhir kali ketemu. Tinggi, masih kerempeng, dengan wajah orientalnya. At that time, saya kasih apa yan saya janjikan sebelumnya di sms. Saya tanya, 'Ada apa? Kenapa sampe kayak gini?'. Dia diam. Ga ada ngomong, cuma senyum-senyum. Kelamaan, akhirnya saya sadar. Sekarang sudah berbeda, dia tidak akan berbagi dengan saya.
Selesai. Saya cerita ke temen-temen, langsung komennya kompak, 'Duuh kamu kok mau sih? Bodo kamu nii, kamu tuh dimanfaatin'. Jujur, saya ga peduli nilainya. Yang saya mau, dia bicara, ada apa ini. Ya, mungkin sekarang saya bukan siapa-siapanya lagi..
Sekitar beberapa hari yang lalu, dia sms lagi. Intinya, minta saya datang ke suatu tempat, tepatnya besok, hari Kamis jam 6 malam. Dia bilang, aku pasti tau untuk apa dia minta bantuanku. Rasanya campur aduk. Penasaran abis, khawatir, seneng sedikit. Tapi ga mungkin saya datang sendiri. Setahun itu bukan waktu yang sebentar. Bisa saja banyak perubahan dari dia.
Dear you, aku tidak janji untuk datang. Mauku sih, kamu bilang aja kenapa. Apa harus aku kesana buat tau semuanya?
Sekali lagi, keadaan sudah berubah. Dulu memang aku mengasihimu. Tapi sekarang, anggep aja pertolonganku itu karena kamu temanku :)
0 komentar:
Posting Komentar