Kadang kita terpaksa terlempar dari kotak nyaman kita. Mengalah untuk memberikan rasa nyaman itu pada orang lain. Tidak peduli kita menjadi benar-benar terganggu dan terpojok di area yang asing. Lagipula bahagia itu tidak selamanya. Bahagia itu layaknya piala bergilir yang setiap orang pernah memegangnya, tapi kemudian harus menyerahkannya pada orang lain. Bahagia atau tidaknya hidup kita, tergantung seberapa banyak pengorbanan yang kita berikan pada orang-orang terkasih. Menurutku.
Saat ini aku sedang mengorbankan rasa nyamanku pada mereka, orang-orang yang sangat kukasihi. Tapi rasanya sulit kali ini. Kemudian muncul sedikit rasa bosan dengan hidup, tapi belum siap untuk membayangkan mati. Sesekali aku ingin lenyap, menjadi invisible untuk sementara. Sehingga tidak perlu berbicara dengan mereka sebentar saja, tidak perlu menjadi beban bagi orang lain, tidak perlu mengganggu mereka lagi.
Tidak perlu, berbuat kesalahan lagi.
Sabtu, 05 Mei 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar