Minggu, 25 September 2011

Dreams

Kalau membicarakan mimpi, pikiran saya tertuju pada satu orang. Orang ini luar biasa, menurut saya. Dia bisa setenang air, semembara api, bisa juga sekuat baja. Bagaimana tidak, hidup berat ia jalani dengan tawa. Justru membuat yang lain bahagia karena dia. Tidak banyak orang yang tahu beban yang dipendamnya. Saya termasuk yang "pernah" sangat mengerti kehidupan dia yang sebenarnya.

Hari itu, dengan menggebu-gebu ia mengungkapkan niatnya untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri. Semua sudah dipersiapkan, HAMPIR selesai. Namun karena suatu keadaan, pihak sekolah kami menjadi kendala cita-citanya tersebut. Kecewa, marah, sedih, campur aduk dalam pikirannya. Lewat tulisan, ia menumpahkan semua kekecewaannya. Tanpa sadar, saya jadi ikut geram. Karena "kebetulan" saya menyaksikan sendiri semua perjuangannya dari nol. Bukan, bukan dari nol, tapi dari minus! Ya, dari minus. Dia pernah ada di bawah sekali.

Kalau bukan dia, mungkin sudah menyerah. Tapi ini adalah dia, rumput liar yang tetap tumbuh walaupun terinjak. Tidak selesai sampai disitu, sampai sekarang ia masih memperjuangkan cita-citanya. Meskipun sekarang masalah utamanya adalah finansial, tapi dia bukan orang yang akan diam begitu saja. Mengupayakan sebisa mungkin walau sering dianggap sepele dan dipandang rendah. Tapi di mata saya, dia orang yang hebat.

Untuk kamu, mungkin saya sudah menulis terlalu banyak tentang kamu. Semoga kelak jika kita bertemu, kamu adalah kamu yang ada dalam mimpimu.

0 komentar:

Posting Komentar