Sebut saja laki-laki itu "R" dan perempuannya "B".
Sementara disini menggunakan sudut pandang si B.
Seminggu lagi aku berulang tahun. Belum ada yang spesial darimu. Belum pernah aku dengar kamu menyinggung hal tersebut. Apa kamu lupa? Ah, bagaimana caranya mengingatkanmu.. Tapi akhir-akhir ini hari-hariku menjadi sedikit aneh. Bukan, bukan tentang lelaki lain. Tapi bisa juga dibilang seperti itu. Setiap hari ponselku berdering. Lelaki itu lagi. Aku tidak tahu siapa dia. Setiap pagi setangkai mawar tanpa duri juga tergeletak di depan pintu rumahku, dari laki-laki itu.
Aku menceritakannya padamu, tapi kau malah cuek dan tidak tertarik. "Acuhkan saja", ujarmu singkat. Oh, jadi kau tidak peduli kalau wanitamu diganggu lelaki lain? Baiklah. Hah, mengesalkan.
Besok sudah hari ulag tahunku. Tapi kau masih saja belum mengucapkan atau menjanjikan apapun. Sementara lelaki ini, semakin punya banyak cara yang membuatku tidak bisa menolak membalas pesannya. Dan siang ini, ia mengirimiku sebuah kotak, sekali lagi, di depan pintu rumahku. Ternyata isinya setangkai mawar tanpa duri (lagi) dan seuntai gaun merah jambu yang anggun. Beberapa menit kemudian ia mengirimiku pesan.
Aku ingin besok malam kita bertemu di cafe tempatmu bekerja.
Jangan lupa kenakan gaun itu.
See you.
Keesokan harinya, aku pergi ke cafe seperti biasa. Membawakan lagu cinta untuk pengunjung seperti biasa. Dan kamu, kamu tidak mengucapkan selamat ulang tahun, memberi kejutan, atau apapun yang selayaknya diberikan lelaki pada wanitanya yang berulang tahun. Benar-benar mengesalkan. Sampai kemudian aku duduk di salah satu meja, mengedarkan pandangan ke segala arah mencari sosoknya yang kira-kira memungkinkan. Ponselku berdering, dari lelaki misterius itu.
Kamu sangat cantik dengan gaun itu.
Aku merasa benar-benar ada di titik puncak rasa penasaran terhebat dalam hidup. Kubalas pesan itu.
Kenapa belum datang?
Kau bilang mau menemuiku.
Kau balas lagi.
Aku datang. Menyaksikanmu sejak tadi.
Meja dekat pintu masuk.
Dengan kemeja biru.
Mataku langsung mengarah ke pintu masuk. Tercekat beberapa saat setelah melihat sosokmu duduk disana dengan kemeja biru. Lelaki yang sudah satu tahun ini bersamaku, duduk disana. Aku masih tertegun sampai kau bangkit dan menghampiriku.
"Selamat ulang tahun, sayang. Maaf ya sudah mengerjaimu", ujarmu sambil tersenyum. Aku bisa saja menangis bahagia, karena mataku pun sudah berkaca-kaca. Aku benar-benar tidak pernah bermimpi kejutanmu akan seperti ini. Aku, memilikimu. Itu sangat sempurna.
Hey, aku jatuh cinta padamu. Untuk kedua kalinya.
baguuuusssssss.......... :D
BalasHapusasli deh. aku juga senyum-senyum sendiri baca tulisanku :)
BalasHapus