Hujan,
sudah lama tidak bertemu. Kamu masih harum seperti biasanya. Masih sendu rasa
tetes airmu. Masih ia menyesap dalam tanah tak berdasar. Masih pula
menghadirkan kesemuan sore hari. Juga, masih mengundang kenangan-kenangan tak
bertuan.
Hujan, aku
tidak tahu banyak lagi cerita tentangmu. Dulu jelas teraba, sekarang samar
dibalik jendela usang. Aku tidak terlalu ingat tepat waktu-waktu dimana kamu
datang. Tapi bagaimana bisa aku lupa dingin tetesmu yang jatuh. Aku ingat betul
kamu.
Hujan,
terima kasih sudah datang sore ini. Kali ini akan kupuja hadirmu. Besok belum
tentu kita bertemu di bawah langit yang sama.
0 komentar:
Posting Komentar